Jom baca cerita rakyat petang-petang ni...Cerita Rakyat
Telaga Warna Dari Jawa Barat iaitu "Putri Angkuh dan Kalung
Permata"...
Sumber Gambar Daripada: Google
Cerita rakyat telaga warna mengisahkan Putri angkuh dengan
kalung permatanya. Dongeng telaga warna berasal dari Jawa Barat dan menjadi
asal muasal salah satu danau kecil yang indah di Jawa Barat. Kisah ini juga
memberikan pesan moral yang baik untuk kita. Adik-adik harus membacanya sampai
selesai.
Di Jawa Barat, ada sebuah telaga yang diberi nama Telaga
Warna. Pada saat cuaca sedang cerah, telaga ini akan memantulkan warna- warni
yang indah. Konon, Telaga Warna berasal dari air mata Ratu Purbamanah.
Ratu Purbamanah dan Raja Suwartaiaya adalah pemimpin
Kerajaan Kutatanggeuhan di Jawa Barat. Mereka memerintah dengan arif dan sangat
dicintai rakyatnya. Mereka mempunyai seorang putri yang cantik, yaitu Gilang
Rukmini. Orangtuanya sangat memanjakan Gilang Rukmini, karena ia adalah anak
satu- satunya. Hal ini membuat Gilang Rukmini bersifat kurang baik. la akan
marah dan bertindak kasar jika keinginannya tidak dipenuhi. Walau begitu,
orangtua dan rakyat tetap menghargai dan menyayanginya.
Ketika bagi Gilang Rukmini berusia 17 tahun, Raja mengadakan
pesta untuknya. la mengundang seluruh rakyat untuk datang. Rakyat pun
memusyawarahkan hadiah yang akan diberikan kepada sang Putri. Mereka
mengumpulkan uang dan memanggil seorang pengrajin perhiasan yang terkenal. Lalu,
jadilah sebuah kalung bertahta permata warna-warni yang sangat indah.
Pesta di mulai, ketika Raja dan Ratu muncul untuk menyapa
rakyatnya, mereka segera disambut dengan gembira oleh rakyat. Begitupun ketika
Gilang Rukmini muncul. Rakyat pun memberikan hadiah yang mereka siapkan. Raja
Suwartalaya membuka hadiah tersebut dan menemukan sebuah kalung yang sangat
indah.
"Putriku sayang, pakailah kalung ini, hadiah tanda
cinta rakyat kepadarnu," kata Raja kepada putrinya.
"Kalung ini sangat cantik, Nak. Pakailah, kalau tidak
rakyat akan kecewa," ujar Ratu Purbamanah.
Gilang Rukmini menatap hadiah kalung itu dengan wajah sebal,
"Apa yang indah dari kalung ini, Ibunda? Bentuknya sangat kampungan dan
tidak menarik. Aku malu memakainya!" Lalu, ia menghempaskan kalung
tersebut ke lantai, sehingga butir butir permatanya tercecer.
Semua tercengang melihat sikap Gilang Rukmini. Tiba-tiba
terdengar suara tangis Ratu Purbamanah. la sangat sedih dengan sikap anaknya
yang angkuh itu. Tangisnya sangat memilukan hati. Air mata sang Ratu terus
mengalir. Karena derasnya air math itu, terbentuklah genangan. Tiba tiba juga,
muncullah mata air di halaman istana, makin lama genangan semakin tinggi dan
akhinya menenggelamkan seluruh Kerajaan Kutatanggeuhan menjadi sebuah telaga
yang sangat indah.
Pada hari yang cerah, telaga itu memantulkan warna-warni
yang indah yang konon berasal dari ceceran kalung Gilang Rukmini yang masih
berada di dasar telaga.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Telaga Warna : Putri Angkuh
dan Kalung Permata adalah janganlah menjadi orang sombong karena hal itu akan
di benci oleh orang lain. Selain itu hargailah jerih payah orang lain.
No comments:
Post a Comment