Cerita Rakyat Sunda : Dongeng Lutung Kasarung
Sumber Gambar Daripada : Google
Dongeng Lutung Kasarung adalah dongeng bahasa sunda yang kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Versi lain dari cerita rakyat Lutung kasarung pernah kami posting pada artikelCerita Rakyat Indonesia : Lutung Kasarung. Dongeng bahasa sunda lutung kasarung bukah hanya populer di wilayah Jawa Barat, namun juga sudah menjadi cerita rakyat Nusantara.
Pada zaman dahulu di sebuah Kerajaan yang bernama Pasir Batang. Kerajaan tersebut di pimpin oleh seorang Raja yang bijaksana yang bernama Prabu Tapa Agung. Raja Prabu Tapa Agung mempunyai tujuh Putri yang cantik. Ke lima Putrinya sudah menikah. Kini hanya Putri Purbararang dan Putri Purbasari yang masih belum menikah. Namun, Purbararang sudah memiliki tunangan yang gagah berani dan tampan yang bernama Raden Indrajaya.
Dari kedua Putri Raja tersebut. Mereka mempunyai sifat yang sangat berbeda. Putri Purbasari sangat baik hati. Ia sangat lembut dan suka menolong siapapun yang membutuhkan pertolongannya. Selain baik ia juga mempunyai paras yang sangat cantik jelita. Sedangkan Kakaknya Putri Purbararang berperangai sangat buruk. Ia sangat sombong dan sangat kasar.
Suatu hari, Raja Prabu Tapa Agung sedang duduk termenung seorang diri. Raja sangat bingung memilih dari kedua Putrinya Purbararang dan Purbasari untuk menggantikan posisinya, dan memerintah Kerajaan Pasir Batang. Ia berpikir sangat lama tentang keputusan ini.
Menurut adat Kerajaan, yang pantas menggantikanya sebagai Ratu adalah Putri Sulungnya Purbararang. Namun, Raja merasa Purbararang masih belum pantas untuk memimpin kerajaan. Karena ia memiliki sifat yang sombong, angkuh, dan sering memutuskan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya. Sehingga selalu menimbulkan kekacauan. Sedangkan Raja sudah berpikir bahwa Purbasari paling pantas menggantikannya. Akhirnya, Raja menunjuk Purbasari menjadi Ratu dan memimpin Kerajaan. Semua orang menyetujui rencana Prabu Tapa Agung dan memuji kebijaksanaannya.
Mendengar kabar tersebut, Purbararang sangat marah karena bukan ia yang di pilih untuk menjadi Ratu. Namun, keputusan Prabu Tapa Agung sudah bulat. Putri Purbasari adalah calon ratu, penggantinya kelak jika ia akan mundur dari tampuk kepemimpinan Kerajaan Pasir Batang. Akhirnya Purbararang menemui tunangannya Raden Indrajaya. Akhirnya, keduanya mempunyai rencana dan meminta bantuan pada Nenek Sihir.
Beberapa hari kemudian, pada saat Putri Purbasari bangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut melihat wajah dan seluruh tubuhnya. Bermunculan bercak-bercak hitam yang mengerikan. Seluruh tubuhnya sangat gatal dan di penuhi dengan bintik-bintik hitam. Raja Prabu sangat terkejut melihat kondisi Putri Bungsunya. Sudah beberapa tabib mengobati penyakit Putri Purbasari. Namun, tidak ada hasil. Melihat kondisi tersebut Purbararang memiliki alasan untuk mengusir Purbasari dari istana.
Suatu hari, Putri Purbararang menemui Raja Prabu. ia menghasut Prabu Tapa Agung untuk mengasingkan Putri Purbasari ke hutan. Menurut Putri Purbararang dan Raden Indrajaya, tidak mungkin Putri Purbasari menggantikan ayahandanya itu menjadi raja dengan kondisinya yang sekarang.
Kerena Putri Purbararang dan Raden Indrajaya berbicara, akhirnya Prabu Tapa Agung berhasil dipengaruhi. Putri Purbasari kemudian diasingkan ke hutan. Hati Prabu Tapa Agung sangat sedih. Putri Purbasari adalah putri yang paling dikasihinya karena sopan-santun, kecerdasan, dan sifat-sifat baiknya, kini harus pergi diasingkan ke hutan yang penuh dengan binatang-binatang buas. Sedangkan, Purbararang kemudian mengambil tahta Kerajaan Pasir Batang.
Akhirnya, Putri Purbasari di usir dari Istana. Ia di antarkan ke dalam hutan oleh Patih kepercayaan Raja bernama Uwak Batara Lengser. Raja meminta agar Patih membuatkan pondok yang kokoh untuk Purbasari.
Selama di dalam hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seorang Lutung berbulu hitam. Namun, Lutung tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya. Tidak ada hewan buas yang jahat kepadanya. Justru mereka selalu melindungi Putri Purbasari. Ia tak pernah kelaparan, karena beraneka ragam buah-buahan dan umbi-umbian selalu di sediakan oleh binatang-binatang sahabatnya.
Lutung Kasarung selalu membuat Purbasari gembira dengan mengambilkan buah-buahan, dan bunga-bunga yang indah bersama teman-temannya.
Pada suatu hari, Putri Purbasari demikian rindu kepada ayahandanya Prabu Tapa Agung, hingga ia menangis dan meratapi penyakit kulitnya yang membuatnya dianggap terkena kutukan itu. Mendengar Purbasari menangis sang lutung pun merasa sangat sedih. Suatu waktu pada saat Bulan Purnama datang. Lutung bertindak sangat aneh. Ia pergi untuk bersemedi dan memohon sesuatu kepada dewa. Hal ini menunjukkan bahwa Lutung bukan mahluk biasa. Tiba-tiba tanah yang ada di dekatnya merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil yang memiliki air sangat jernih dan harum.
Lutung kemudian berbicara dan meminta Putri Purbasari untuk mandi dan berendam ke telaga tadi. Putri Purbasari tentu saja terkejut setelah mengetahui bahwa Lutung Kasarung bisa berbicara seperti manusia. Keajaiban itu tentu saja membuat Lutung Kasarung lebih mudah meyakinkan Putri Purbasari agar mau berendam dan mandi di telaga kecil. Putri Purbasari percaya, bahwa lutung-kera hitam legam berekor panjang itu bukanlah binatang sembarangan. Ia pasti telah dikirimkan oleh Yang Maha Kuasa untuk menolongnya.
Pada saat itulah penyakit yang menempel pada wajah dan tubuhnya perlahan sirna. Benar saja, setelah mandi dan berendam di air telaga kecil itu, penyakit kulit yang menjijikkan dan beraroma busuk yang diderita Putri Purbasari sembuh. Tidak ada bekas sama sekali di wajah dan tubuhnya bahwa ia pernah terkena penyakit. Bahkan, kulitnya menjadi lebih segar, cerah, dan halus dari sebelumnya.
Kecantikannya telah kembali. Lutung Kasarung yang melihat hal tersebut menjadi sangat terpesona dan tidak menyangka orang yang selama ini disayangi ternyata wanita yang sangat cantik mempesona.
Kabar mengenai kondisi Purbasari yang sudah sembuh, dengan cepat menyebar ke kerajaan, membuat Purbararang marah. Ia kemudian ditemani oleh Indrajaya pergi ke hutan untuk melihat Purbasari. Purbararang tak menyangka kalau adiknya sudah kembali seperti semula. Betapa kagetnya dia melihat Purbasari telah kembali kesosok nya yang cantik rupawan. Purbasari terlihat semakin mempesona dengan balutan pakaian yang indah.
Sedangkan di dalam Istana Raja Prabu memerintahkan patih kerajaan untuk melihat keadaannya di hutan. Berita tentang kesembuhan sang putri yang telah pulih dari kutukannya membuat gembira hati sang prabu. Prabu Tapa Agung berencana membawa putrinya itu kembali ke istana.
Setelah Patih Uwak Batara Lengser sampai di hutan tempat di mana Putri Purbasari diasingkan, terkejutlah Uwak Batara Lengser melihat keadaan Putri Purbasari yang telah sembuh dari penyakit kulit yang menjijikkan itu. ia kemudian meyakinkan Putri Purbasari dan mengajaknya untuk kembali ke istana. Awalnya Putri Purbasari menolaknya, tetapi karena mendengar betapa ayandanya Prabu Tapa Agung sangat merindukannya, akhirnya ia menerimanya. Putri Purbasari dengan ditemani oleh Lutung Kasarung kembali ke istana Kerajaan Pasir Batang bersama patih Uwak Batara Lengser.
Purbararang khawatir, telah kembalinya kecantikan adiknya Purbasari akan mengancam takhta yang saat ini dikuasainya. Dia pun memutar otak mencari cara untuk kembali menyingkirkan adiknya tersebut, bahkan kali ini dia berniat menyingkirkan Purbasari untuk selama-lamanya Putri Purbararang kemudian mengajukan keberatannya. Ia mengajukan syarat kepada Prabu Tapa Agung.
Purbararang mengajukan syarat untuk menantang Purbasari beradu panjang rambut. Namun, Purbararang menelan kekecewaan yang besar setelah terbukti rambutnya yang sebetis kalah panjang dengan rambut Purbasari yang sepanjang tumit. Purbararang sangat malu karena kekalahannya. Untuk menutupi kekalahannya. Ia pun mengajukan tantangan yang ke dua. Yaitu perlombaan adu ketampanan tunangan.
Terkejutlah semua orang yang hadir di istana, pastilah perlombaan ini akan dimenangkan oleh Putri Purbararang. Raden Indrajaya adalah pemuda paling tampan yang ada di Kerajaan Pasir Batang. Tidak ada pemuda manapun yang lebih tampan dari Raden Indrajaya.
Putri Purbararang maju sambil menggandeng tangan Raden Indrajaya dengan senyum kemenangan dan kelicikan. Ia merasa sangat yakin bahwa seluruh kerajaan Pasir Batang akan menjadi miliknya. Ia bahkan menghina Putri Purbasari bahwa lutung jelek yang selalu mengikuti Putri Purbasari ke mana-mana itu adalah tunangannya. Putri Purbasari tidak tahu harus berbuat apa.
Purbasari paham dia tidak akan mampu menang pada tantangan kali ini. Namun cintanya kepada Lutung Kasarung membuatnya tegar. Dia menggenggam tangan Lutung Kasarung. Melihat Purbasari menggenggam tangan Lutung membuat Purbararang sangat bahagia dan tertawa terbahak-bahak.Ia merasa kemenangan sudah di depan mata. Namun, Lutung Kasarung tiba-tiba duduk bersila dengan mata terpejam. Mulutnya terlihat komat-kamit.
Tiba-tiba asap tebal menyelimuti tubuh Lutung Kasarung. Tidak dalam waktu yang lama, asap tebal menghilang, sosok lutung kasarung dengan wajah yang sangat jelek, menghilang seiring berlalunya asap pekat. Berganti dengan sosok Pangeran yang sangat tampan dan gagah bernama Pangeran Guruminda. Ketampanan Raden Indrajaya redup saat Sanghyang Guruminda berdiri di sebelahnya. Semua hadirin bertepuk tangan. Putri Purbararang dan Raden Indrajaya sangat terkejut. Keadaan berubah seratus delapan puluh derajat.
Akhirnya Purbararang mengakui kekalahannya dan iapun memohon maaf atas semua kesalahannya selama ini pada Purbasari. Dan Purbasaripun memaafkan kakaknya itu.
Prabu Tapa Agung sangat bahagia. melihat kebaikan anaknya dan Tidak salah jika ia nantinya menyerahkan pemerintahan kepada Putri Purbasari.
Akhirnya, Putri Purbasari menikah dengan Pangeran Guruminda yang sangat tampan dan gagah. Purbasari pun menjadi seorang Ratu, dan di dampingi oleh suaminya. Dan kerajaan yang mereka pimpin bersama menjadi sangat makmur. Mereka pun hidup sangat bahagia.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Sunda : Dongeng Lutung Kasarung adalah Orang yang berbuat baik akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan, sedangkan orang yang jahat akan menderita kesedihan dan kemalangan.
No comments:
Post a Comment